Rayu Putri untuk Komporin Sambo Soal Duri dalam Rumah Tangga, Maksud Kuat Ma’ruf Akhirnya Dibongkar Sama orang Dekatnya Sendiri, Ternyata… - Seleb Info

Rayu Putri untuk Komporin Sambo Soal Duri dalam Rumah Tangga, Maksud Kuat Ma’ruf Akhirnya Dibongkar Sama orang Dekatnya Sendiri, Ternyata…

 

Rayu Putri untuk Komporin Sambo Soal Duri dalam Rumah Tangga, Maksud Kuat Ma’ruf Akhirnya Dibongkar Sama orang Dekatnya Sendiri, Ternyata…

Tim penasihat hukum terdakwa Kuat Maruf, Irwan Irawan akhirnya angkat bicara mengenai pernyataan kliennya yang meminta Putri Candrawathi segera mengadukan Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J) ke Ferdy Sambo. Sesuai dakwaan, Kuat Maruf mengatakan kepada Putri Candrawathi 'Ibu Harus Lapor Bapak Biar Tak Ada Duri Dalam Rumah Tangga Ibu'

Irwan mengatakan pernyataan Kuat Ma’ruf itu disampaikan kepada Putri usai dirinya bersitegang dengan Brigadir J di Magelang, Jawa Tengah, namun saat itu Kuat  Ma’ruf sendiri belum mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi ketika itu. "Jadi saya sudah konfirmasi ke Kuat maksudnya seperti apa itu, disampaikan itu maksudnya tidak ada duri dalam rumah tangga, rumah tangga yang dimaksud ini rumah tangga secara keseluruhan, dalam artian sudah termasuk ajudan, ART, Ibu," kata Irwan saat dihubungi, Selasa (15/11/2022).

Irwan mengatakan, Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo sudah menganggap semua ART dan para ajudan bagian dari keluarga, sehingga kata dia Kuat meminta  agar Putri lebih baik melapor ke Ferdy Sambo jika mengalami sesuatu yang tak mengenakan. 

"Karena Pak Sambo dengan Ibu Putri ini sudah menganggap mereka ini satu keluarga. Sehingga dia minta, kalau memang anu, dilaporkan, disampaikan saja ke bapak, bahwa ada sesuatu seperti ini supaya tidak ada duri dalam daging," imbuh Irwan.

Menurut Irwan, maksud dari Kuat Maruf melontarkan kalimat seperti itu agar persoalan yang terjadi di keluarga besar Ferdy Sambo termasuk dengan hubungan Asisten Rumah Tangga (ART) hingga ajudan (ADC) selesai.

"Bukan secara spesifik keluarga Pak Sambo dan Bu Putri dengan anak-anaknya, bukan. Yang secara garis besar, rumpun besarnya lah, dengan ajudan, dengan ART juga, kan ARTnya banyak juga tuh, ajudannya juga banyak," kata dia.

Dia menambahkan, Kuat Maruf menyampaikan kalimat tersebut secara spontan ketika melihat kondisi Putri Candrawathi menangis. Kuat Maruf menduga ada sesuatu hal terjadi dengan atasannya tersebut."Iya secara spontan aja disampaikan karena dia kasihan lihat ibu itu, dalam posisi seperti itu, menangis, lemas, jadi dia menduga ada sesuatu yang terjadi nih, yang dilakukan oleh Jo (Brigadir j), dilihat turun dari lantai dua kan. Nah makanya dia spontan aja menyampaikan itu," kata dia.

Selain itu, Irwan mengatakan bahwa kliennya tak melihat dugaan pelecehan dilakukan Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah Magelang sebagaimana laporan Putri Candrawathi kepada Ferdy Sambo.

"Dia tidak melihat peristiwanya. Cuma dia menduga ada kejadian yang dilakukan oleh terduga Yosua ini, karena dia yang dilihat turun dari lantai dua, gitu. Nah setelah itu kan dia suruh Susi untuk memeriksa, di atas, ada apa Ibu di atas," ucap dia.

Irwan mengatakan, kliennya baru melihat Putri Candrawathi ketika tergeletak di dalam kamar dekat kamar mandi saat dihampiri dengan ART, Susi. Sebelum melihat kondisi Putri Candrawathi, Kuat Maruf sempat melihat Brigadir J keluar dari kamar tersebut dengan menurunin tangga.

"Nah Pada saat Susi ke atas, dia sudah lihat ibu ini sudah tergeletak di depan kamar, bersandar di pakaian kotor yang mau dicuci. Seperti itu yang dia ketahui. Tapi peristiwa pelecehan sebenarnya yang terjadi kan hanya sisa berdua yang tahu, Ibu Putri sama Yosua," ujar dia."Yang lain tidak ada yang melihat peristiwa itu, peristiwa yang di dalam kamar, nggak ada yang dilihat. Seperti itu aja ceritanya, Kuat sama sekali tidak melihat," tutup dia.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel